Rabu, 15 Juni 2011

Hubungan puasa tengah bulan (ayyamul bidh) dengan bulan purnama? Penasarankan? Check it..

Dalam suatu pengajian yg terdiri dari beberapa pemuda dan seorang ustadz, suatu hari membahas tentang materi2 islam dan dikaitkan dg kondisi kekinian umat islam.

Diakhir pertemuan ada pengumuman dari sang ustadz kpd para pemuda bahwa mulai besok tiga hari berturut2 diadakan puasa sunnah tengah bulan (ayyamul bidh) yakni puasa pd tgl 13, 14 dan 15 dalam bulan hijriah.

Stlh menyampaikan pengumuman ada seorang pemuda yg vokal mengutarakan bahwa puasa tengah bulan itu bukan pada tanggal yg seperti disebutkan ustadz td tetapi dilaksanakan pada tgl 11, 12, 13. Wlwpn sbnrny agak ragu pemuda tsb

ttp mengungkapkanny dg penuh keyakinan dan ternyata sktr tiga pemuda yg lainny jg ikut membenarkan. Hal ini membuat ragu sang ustadz, hingga akhirny sang ustadz meminta msg2 pemuda stlh pulang nanti utk membuka lagi kitab ttg islam yg membahas ttg puasa2 sunnah.

Slh satu pemuda yg lainnya yg merasa yakin dg pengumuman dr ustadz td, stlh selesai pengajian beliau bergegas pulang dan segera membuka kitab " Minhajul Muslim " atau dlm bhs indonesianya dikenal dg "Pedoman Hidup Ideal Seorang Muslim" karangan Abu Bakar Jabir Al-Jazai'ri.

Dalam kitab tersebut terjawab sudah ttg kapan tepatny tgl puasa tengah bulan hijriah. Dlm hati dia beristighfar dan menyesali andai sj dia bisa mengenyampingkan rs malu nya untuk berpendapat, dia bisa lebih memberanikan diri utk ikut mengutarakn kebenaran yg dia yakin pd awalny.

Dilain sisi dia jg berpikir ternyata ini jg mjd alasn betapa bahaya nya jk demokrasi dijadikan sbg sistm pemerintahn tertinggi. Karena demokrasi mengutamakn jlh suara terbanyak dlm mengambil keputusan tnp perlu menjadikan musyawarah sebagai pertimbangan.

Sistem demokrasi menjadikan suara rakyat (mayoritas) adalah suara tuhan. Miris mendengarny. Tp dibandingkan dg sistem lainnya tentu demokrasi adalah sistem yg lebih dekat dengan islam. Jika mayoritas penduduk dlm sebuah negara adlh orang yg paham islam dan cinta kebenaran serta memegang teguh pada kejujuran maka baiklah demokrasi itu, tetapi jika tidak maka akan terjadi sebaliknya. Demokrasi yg diinginkan adalah demokrasi yang bertanggung jawab. Demokrasi yg mengedepankan kebaikan dan kejujuran.

Sebenarnya bukan lah sistem demokrasi atau pun tentang pengajian yang ingin sy bahas tetapi yg ingin sy bahas lebih kepada puasa sunnah ayyamul bidh.

Dalam kitab Minhajul Muslim dikatakan bahwa ayyamul bidh berarti hari putih. Sebagai mana hadist yang diriwayatkan an-Nasa'i dan dishahihkan Ibnu Hibban bahwa Abu Dzar ra. Berkata :

"Rasulullah saw. menyuruh kami untuk berpuasa tiga hari putih (ayyamul bidh) pada setiap bulan : 13, 14 dan 15," dan beliau bersabda, "Itu seperti puasa setahun penuh."

Dalam bahsa arab ayyamul bidh merupakan bentuk jamak dari kata ayyam yg berarti hari. Jadi ayyamul berarti hari-hari. Sedangkan bidh dalam bahasa arab berarti putih. Jadi ayyamul bidh berarti hari-hari putih.

Disebut shoum (puasa) ayyamul bidh itu dikarenakan pada tanggal tsb yakni 13, 14 dan 15 setiap bulan2 hijriah merupakan kondisi dimana bulan sedang purnama. Bulan terlihat menjadi lingkaran putih bersinar yg memantulkan sinar dari matahari ke bagian gelap bumi yakni yg terjadi malam hari.

Nah, mgkn qt akan bertanya mengapa Rasulullah menyunahkan qt untuk berpuasa ayyamul bidh. Apa sih dampaknya? Apa pula kaitannya dengan bulan purnama?

Pernah dengar tentang drakula, kuntil anak, dan manusia serigala? Semua mitos itu dikaitkan dengan kehadiran bulan purnama. Apa ad y hubungannya?... Hmmm klo makin penasaran mari ikuti terus catatan ini.

Pernah dengarkan tentang pengaruh gaya grafitasi bulan purnama terhadap air laut. Ketika terjadi purnama maka menyebabkan perubahan permukaan air laut yg menyebabkan air laut menjadi pasang. Ternyata perubahan yg diakibatkan oleh bulan purnama bukan hanya berdampak pada air laut saja, tetapi juga berdampak bagi manusia yg lebih dari 80% tubuhnya mengandung air.

Seorang pskiater Arnold Lieber dari University of Miami dalam bukunya Lunar Effect, adanya bulan purnama membuat emosi orang menjadi tidak stabil. Hal ini dikarenakan tubuh manusia yang 80 % merupakan cairan (lemak, darah, darah putih, getah bening, enzym dll) ikut tertarik gravitasi bulan. Lieber menemukan bahwa setiap terjadi bulan purnama jumlah kejahatan semakin bertambah daripada ketika bulan tidak sedang purnama.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa saat bulan purnama kondisi kejiwaan manusia cenderung lebih labil, emosional dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi lebih mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah senang, mudah tersinggung, mudah sedih, intinya semua sifat fitrahnya lebih mudah terekspresikan. Mgkn inilah yg menyebabkan mitos2 tentang drakula, manusia srigala dikaitkan dengan bulan purnama.

Dari hasil penelitian tersebut yg menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara bulan purnama dengan kondisi psikis manusia, maka wajar dan sgt bermanfaat jika Rasulullah saw. menyunahkan kepada umatnya untuk berpuasa pada hari-hari putih saat purnama sdg bersinar sgt terang. Itu dikarenakan agar qt berlatih sehingga bisa lebih menahan diri, emosi dan nafsu qt agar tidak terjerumus kepada hasutan setan yang tersembunyi.

Moga catatan ini bermanfaat bagi kita semua.

Sumber :
Bulan Purnama, antara Romantisme Cinta dan Kewaspadaan. http://m.nationalgeographic.co.id/forum/topik/815/
Rahasia Ayyamul Bidh. http://nandahanyfa.blogspot.com/2010/03/rahasia-ayyamul-bidh.html